MENGENAL SURAT AL-KAUTSAR

Arti dan Tafsir dari surat Al-Kautsar ayat 1-3

0 3,580

Siapa yang sering sekali menggunakan surat Al-Kautsar dalam shalatnya? surat ini memang salah satu surat yang Allah SWT turunkan terbilang sangat pendek, oleh karena itu sangat mudah untuk di hafal dan di gunakan dalam shalat. Tetapi Apa ada yang tahu arti dan tafsir dari surat Al-Kautsar ini? untuk itu mari kita bahas makna dari surat Al- Kautsar.

Surah Al-Kausar (bahasa Arab: الكوثر‎) adalah surah ke-108 dalam Al-Qur’an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat yang menjadi surah terpendek dalam Al-Qur’an. Kata    Al-Kausar sendiri berarti nikmat yang banyak dan diambil dari ayat pertama dari surah ini artinya karunia Allah SWT berupa telaga Al Kautsar bagi orang-orang penghuni surga. Pokok isi surah ini adalah perintah melaksanakan shalat dan berkorban, karena Allah memberikan banyak kenikmatan untuk mereka yang beriman sedangkan para orang kafir pembenci Nabi Muhammad SAW yang mengatakan keturunan Nabi terputus karena semua putranya wafat maka sesungguhnya merekalah yang terputus. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar).

 

١  إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ

  1. Inna a’thoina kalkautsar
    Artinya: Sungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.


٢    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

  1. Fasholli lirobbika wanhar
    Artinya: Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).


٣  إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ

  1. Innasyaani akahuwal abtar
    Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

 

Tafsir Q.S Al-Kautsar 1-3

Tafsir surat Al Kautsar ini bukanlah tafsir baru. Penulis berusaha mensarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Agar ringkas dan mudah dipahami.

  1. S Al-Kautsar ayat 1

Arti dari Q.S Al-Kautsar ayat 1 adalah “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak”. Kata a’thainaaka (أعطينك) berasal dari kata a’tha (أعطى) yang artinya adalah memberi. Biasa digunakan untuk pemberian yang menjadi milik pribadi seseorang. Kata al kautsar (أعطينك) berasal dari kata katsir (كثير) yang artinya adalah banyak. Bisa digunakan untuk menunjuk sesuatu yang bilangannya banyak, bisa pula untuk menunjuk sesuatu yang tinggi nilainya.

Banyak makna al kautsar dalam ayat ini. Ada yang berpendapat maknanya adalah sungai di surga dengan berhujjah pada hadits di atas dan hadits-hadits sejenis yang menerangkan al kautsar. Ada yang berpendapat maknanya adalah keturunan Rasulullah sangat banyak. Merupakan dari lawan abtar, pada ayat terakhir. Meskipun putra-putra beliau meninggal semasa kecil, putri beliau Fatimah telah memberikan keturunan yang darinya Ali Zainal Abidin yang selamat dari pembantaian di Karbala- kemudian memiliki banyak keturunan hingga saat ini. Ada pula yang berpendapat maknanya adalah nikmat yang banyak. Sebenarnya makna-makna ini tidak saling bertentangan. Al kautsar adalah nikmat yang banyak, yang diberikan Allah kepada Rasulullah, di antaranya adalah keturunan yang banyak dan telaga al kaustar di surga. Sehingga Sayyid Qutb menafsirkannya dalam Tafsir Fi Zilalil Quran: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak dan melimpah ruah, yang tidak bisa dihalangi dan tidak putus-putusnya.

  1. S Al-Kautsar ayat 2

Arti dari Q.S Al-Kautsar ayat 2 adalah “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”. Kata shalli (صل) adalah bentuk perintah dari shalat (صلاة). Sedangkan kata inhar (انحر) berasal dari kata nahr (نحر) yang artinya pangkal leher, sekitar tempat meletakkan kalung. Dari sana muncul makna penyembelihan karena menyembelih unta itu di pangkal leher. Setelah diberi penegasan nikmat yang demikian banyak, maka Rasulullah diarahkan untuk mensyukuri nikmat itu dengan shalat dan berkorban. Qatadah, Atha’ dan Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah mendirikan shalat idul adha dan menyembelih hewan qurban. Sedangkan Ibnu Jarir menjelaskan bahwa maknanya adalah jadikan seluruh shalatmu untuk Tuhanmu, dengan niat ikhlas hanya kepada-Nya, tidak kepada siapapun selain-Nya.

Demikian pula jadikan hewan sembelihanmu hanya untuk-Nya, bukan untuk berhala-berhala. Itu semua kamu lakukan demi rasa syukur atas segala yang telah Dia berikan kepadamu berupa kemuliaan dan kebaikan yang tiada tandingannya. Dia mengkhususkan hal itu hanya untukmu. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, melalui ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk senantiasa shalat. Ini merupakan kebalikan dari sifat orang yang meninggalkan shalat pada Surat Al Ma’un. Allah memerintahkan shalat dengan ikhlas (lirabbika), lawan dari shalat yang riya’ pada Surat Al Ma’un.

 

  1. S Al-Kautsar ayat 3

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. Kata syani’aka (شانئك) berasal dari kata syana’aan (شنآن) yang artinya adalah kebencian. Kata ini digunakan untuk menunjukkan kebencian yang bukan pada tempatnya dan yang lahir dari iri hati. Ayat pertama menetapkan bahwa Rasulullah bukanlah orang yang terputus dari nikmat Allah. Ayat terakhir ini menegaskan bahwa orang yang membencinya justru yang terputus dari nikmat Allah. Ayat pertama menetapkan bahwa Rasulullah memiliki keturunan yang banyak, yang bertolak belakang dari hinaan orang-orang musyrikin Makkah yang menyebut Rasulullah abtar. Ayat terakhir ini menegaskan bahwa orang yang menghina Rasulullah itu justru orang yang pada akhirnya abtar. Ash bin Wail yang suka menghina Rasulullah “biarkan dia, sesungguhnya dia abtar” akhirnya justru menjadi orang abtar karena semua anaknya mati. Ia juga abtar karena terputus dari sejarah, namanya tidak dikenal kecuali dengan kejelekan. Juga abtar karena terputus dari nikmat Allah. Para pembenci Nabi pasti abtar sebagaimana ayat ini, walaupun ia punya anak banyak. Walid bin Mughirah yang membenci Nabi, ia punya sebelas anak. Tapi anaknya tidak melanjutkan misi dan pandangan Walid sehingga ia bisa disebut abtar. Terputus dari keturunannya dan terputus pula dari kebajikan. Orang yang abtar, jika dihubungkan dengan al kautsar yang bermakna telaga surga, ia juga tidak akan bisa meminum dari sana.

  1. Penutup Tafsir Surat Al Kautsar

Surat Al Kautsar adalah surat yang menjelaskan bahwa Allah memberikan nikmat yang banyak kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di antara nikmat yang banyak itu, Allah memberikan keturunan yang banyak kepada Rasulullah dan telaga kautsar di surga nanti.

Surat ini memberikan arahan (taujih Rabbani) agar Rasulullah mensyukuri nikmat itu dengan shalat dan berqurban. Shalat yang semata-mata karena Allah dan berqurban juga untuk Allah.

Surat ini juga merupakan mukjizat yang menjadi bukti kebenaran Rasulullah. Bahwa siapapun yang membenci Rasulullah, dia akan terputus dari kebaikan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di dunia, mereka terputus dari rahmat Allah dan terputus dari keturunannya, sedangkan di akhirat kelak mereka tidak bisa minum dari telaga kautsar.

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.